Teman

Aku senang sekali. Kita berkumpul bercerita. Aku tidak banyak bicara tapi aku senang mendengar tiap-tiap cerita kalian. Pikiranku terbawa melayang ini akan bertahan berapa lama. Untuk sesaat aku merasa senang. Aku ingin bilang aku ingin lebih lama bisa bersama kalian.

Aku rindu ke masa itu, sungguh. Aku bisa berbohong menutupinya tapi tidak bisa membohongi perasaanku.

Celetuk seseorang kamu itu hilang dua tahun lho. Dua tahun. Aku ber-hah. Aku tidak bisa menjelaskan secara simpel. Dan aku tahu kamu dan barangkali yang lain membutuhkan kejelasan. Aku tidak tahu, aku jadi lebih sentimental­­—sangat perasa—merespon segala sesuatunya.  

Aku tidak bisa menceritakan ini ke siapa pun karena adakah yang dapat memahami perasaan ini seperti dirimu sendiri—lebih dari siapa pun selain dirimu—aku berharap ada, sedang untuk menuliskannya aku tidak yakin sanggup menulis keseluruhan secara utuh dengan baik.

Maaf. Aku sendiri tidak paham dengan perasaanku sendiri. Aku tidak tahu lagi. Aku sendiri tidak pernah benar-benar ingin melakukan itu, menghilang.

Sejujurnya di kepalaku ada lebih banyak yang ingin diutarakan. Aku tidak sanggup menulis segala sesuatunya. Entah aku penulis yang buruk. Bisakah kamu melihatnya ke dalam mataku. Bisakah kamu merasakannya di dekatku.

Komentar